Beranda Career 2 Poin Penting Dalam Mengembangkan Sistem Performance Appraisal

2 Poin Penting Dalam Mengembangkan Sistem Performance Appraisal

547
0
BERBAGI
asdar.id menyediakan Member Premium Download untuk download file tanpa embel-embel iklan dan halaman, apa lagi harus menunggu timer yang begitu lama. Dengan berlangganan Member Premium Download, semua file dapat didownload dengan singkat langsung menuju ke sumbernya!, klik DISINI untuk DAFTAR :-) Untuk cara download file Member Free Download, bisa membaca Tutorial Download yang ada dibawah Timer (halaman Safelink) saat menekan tombol download.
Rekomendasi aplikasi hitung cepat RAB akurat dan otomatis, sangat mudah digunakan. Tinggal ganti dimensi, RAB Langsung Jadi. Jika anda seorang ahli sipil atau arsitek, rugi jika tidak punya filenya. Silahkan klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
performance appraisal
performance appraisal

Secara berkala perusahaan harus melakukan evaluasi terhadap kinerja para pegawainya. Kegiatan tersebut dinamakan performance appraisal atau penilaian kinerja, yang tujuannya agar perusahaan dapat mencapai target yang lebih terukur dan terarah.

Pada dasarnya penilaian kinerja ini merupakan suatu rutinitas untuk pemetaan potensi sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Oleh karena itu, pelaksanaannya harus dapat mencerminkan kondisi sebenarnya yang ada di lapangan. Apabila tidak demikian, maka akibatnya akan fatal.

Namun, hasil dari penilaian kinerja ini tidak dapat dijadikan sebagai rujukan bahkan tidak mampu  memberikan kontribusi bagi kemajuan perusahaan. Performance appraisal juga cenderung merugikan beberapa pihak di dalamnya, baik itu bagi perusahaan ataupun karyawan.

Poin Penting Dalam Penilaian Kinerja

Nah, supaya penilaian kinerja dapat memberikan umpan balik yang lebih relevan dan akurat, ada dua poin penting dalam penilaian yang harus Anda ketahui di dalam penilaian kinerja. Dua poin tersebut diantaranya adalah:

1.   Kompetensi Karyawan

Kompetensi karyawan masuk ke dalam poin penting untuk penilaian kinerja. Jenis kompetensi yang ingin dinilai bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan tiap perusahaan. Namun yang pasti, penilaian tersebut harus sejalan dengan visi dan misi yang dimiliki perusahaan tersebut.

Kompetensi karyawan sendiri mencakup beberapa hal, yakni kerja sama tim, kemampuan berkomunikasi, pemecahan masalah, perencanaan dan pengorganisasian.

Apabila kompetensi telah selesai didefinisikan, langkah berikutnya yaitu memberikan skala penilaian. Misalnya memberikan skala 1 untuk kategori buruk, skala 2 kategori sedang, dan seterusnya. Pemberian skala ini juga harus dilengkapi dengan deskripsi kondisi yang riil di lapangan sehingga dapat membantu memberikan gambaran tentang keadaan yang terjadi di lapangan sebenarnya.

2.   Performance (Kinerja)

Selain kompetensi, kinerja karyawan juga termasuk dalam pemetaan yang kemudian ditindaklanjuti dengan menggunakan KPI (Key Performance Indicators). Dalam penilaian kinerja ada sejumlah metode yang sering digunakan, antara lain yaitu:

  • Metode rating, yaitu metode yang menggunakan skala baik itu diskrit maupun secara kontinyu.
  • Metode critical insident, yakni berisi mengenai catatan kejadian yang perlu dilakukan karyawan berikut dengan tanggal kejadiannya. Catatannya berupa hal-hal yang positif maupun negatif.
  • Metode ranking, karyawan akan dimasukkan ke dalam ranking berdasarkan performa kerjanya dari yang terburuk sampai yang terbaik.
  • Metode perbandingan, yaitu membandingkan satu karyawan dengan karyawan lainnya.

Adanya performance appraisal, perusahaan dapat memberikan penilaian ke masing-masing karyawan dan memantau sejauh mana variasi yang terdapat di dalamnya. Adapun keuntungan yang akan didapatkan perusahaan dari adanya penilaian kinerja ini adalah:

  • Mendorong setiap karyawan untuk dapat berkontribusi dan berprestasi lebih baik.
  • Mengetahui potensi apa saja yang dimiliki tiap karyawan agar kinerjanya optimal.
  • Adanya reward terhadap karyawan yang prestasi kerjanya bagus.
  • Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memverifikasi data yang digunakan dalam penilaian kinerja.

Meski begitu, terdapat beberapa kerugian dari penerapan sistem performance apprasal ini. Diantaranya adalah:

  • Bagi karyawan yang performa kerjanya buruk akan menimbulkan beban moral. Bahkan mereka bisa saja patah semangat dan pada akhirnya memutuskan resign dari perusahaan.
  • Memicu terjadinya protes dari karyawan jika prosedur penilaian kinerja tidak dijalankan secara obyektif.
  • Dapat menciptakan iklim kerja yang kurang kondusif karena adanya gab diantara karyawan.

Dengan Teknologi Terkini Penerapan Sistem Performance Appraisal Dapat Dilakukan

Penerapan sistem performance ini bisa jadi sangat penting untuk dapat memberi penilaian terhadap kinerja karyawan di perusahaan asalkan pelaksanaannya bisa dijalankan dengan lebih obyektif. Untuk memudahkan penerapannya, perusahaan dapat menggunakan teknologi terkini.

LinovHR merupakan Performance Management Software yang dapat difungsikan memaksimalkan proses penilaian kinerja karyawan dalam hitungan detik. Dengan beragam fitur terlengkap di dalamnya, Anda tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk hal-hal yang bersifat administratif.

Dengan software penilaian kinerja karyawan dari LinovHR, tim HR akan lebih mudah dalam memonitor kinerja karyawan lebih efektif dan memberikan umpan balik secara menyeluruh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama anda disini