Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkiraan biaya proyek sebelum proyek dimulai yang nantinya akan dapat menjadikan suatu hasil perkiraan yang tidak realistis bagi pelaksanaan proyek. Apa saja faktor-faktor tersebut?
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perkiraan biaya proyek dapat dibagi dalam dua kelompok besar yaitu faktor spesifik estimator dan faktor spesifik design dan proyek. Mari kita bahas satu per satu.
A. Faktor Spesifik Estimator
Pada dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi seorang estimator seperti tingkat kesalahan administratif, tingkat produktifitas yang keliru, kesalahan perhitungan volume pekerjaan dan yang lainnya, dapat dikendalikan dengan menggunakan sistem check yang memadai dan memberikan informasi yang relevan kepada estimator. Faktor-faktor tersebut terjadi karena penyimpangan estimator. Estimator adalah manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh latar belakang mereka baik yang bersifat hard competence maupun soft competence dan dorongan atau motivasi mereka. Kondisi ini sebenarnya dapat diatasi. Salah satunya dengan mengubah sistem motivasi/ dorongan yang lebih baik.
Suatu penelitian tentang masalah ini telah dilakukan oleh Capen (1976) yang mengobservasi dua kelompok orang yaitu orang-orang yang memiliki ide yang minim dalam menghadapi ketidakpastian dan kelompok orang-orang yang memiliki kemampuan teknis yang berlebihan terhadap pengetahuannya. Hasil observasinya menunjukkan bahwa secara umum, orang yang memiliki latar belakang teknis memiliki overconfidence dalam situasi yang tidak pasti.
Penyimpangan motivasi dan kognitif adalah penyebab utama atas overconfidence tersebut (Smith, 1991). Penyimpangan motivasi terjadi karena orang merasa akan dihargai atas prediksi mereka. Lalu penyimpangan kognitif terjadi karena selama proses terjadi kesalahan penilaian atas ketidakpastian dan risiko.
B. Faktor Spesifik Design dan Proyek
Terdapat tiga faktor utama yang terkait dengan faktor ini yaitu ketidakjelasan lingkup, kompleksitas design, dan ukuran proyek.
Ketidakjelasan Lingkup
Estimasi biaya sangat tergantung pada kejelasan lingkup. Hal ini karena perhitungan estimasi didasarkan pada cakupan lingkup proyek. Definisi lingkup yang lemah menjadi penyebab utama kesalahan estimasi biaya. Ketidakjelasan lingkup memiliki dua implikasi yaitu lemahnya akurasi estimasi biaya dan berpotensi akan terjadi perubahan lingkup dalam masa pelaksanaan proyek yang berdampak pada peningkatan biaya bagi owner dan kontraktor.
Akurasi estimasi biaya proyek akan sangat terpengaruh oleh tingkat detil definisi lingkup. Semakin detil design dan definisi lingkup, maka akan semakin tinggi tingkat akurasi estimasi biayanya. Sehingga dalam rangka untuk mendapatkan estimasi biaya yang memiliki akurasi yang tinggi, desain haruslah detil sedemikian hingga estimator akan mendapatkan informasi yang memadai atas definisi lingkup pekerjaan proyek yang akan dikerjakan.
Suatu penelitian yang dilakukan oleh Hetland (1994) menyebutkan bahwa ketidakjelasan lingkup adalah faktor utama yang menghasilkan pembengkakan biaya pada proyek North Sea Platform. Tidak selesainya perencanaan akan menyebabkan kurangnya gambar dan material, perubahan-perubahan perencanaan selama perjalanan proyek, keterlambatan, dan peningkatan biaya. Keterlambatan sendiri telah menyebabkan dampak inflasi pada proyek. Ketidakjelasan lingkup juga meningkatkan pemakaian resources selama masa konstruksi. Hal ini saja telah menghasilkan pembengkakan biaya sebesar 29%.
Penambahan lingkup pekerjaan akibat ketidakjelasan lingkup biasanya tanpa adanya penambahan waktu. Hal ini akan meningkatkan intensitas resource yang akan berdampak pada peningkatan harga satuan pekerjaan dan akhirnya meningkatkan biaya akhir proyek.
Kompleksitas Design
Kompleksitas design adalah suatu fungsi atas faktor-faktor constructibility of the design, penggunaan teknologi maju, kekhususan peralatan dan metode, dan integrasi disiplin ilmu. Risiko yang terkandung dalam penggunaan teknologi tinggi dan metode khusus akan berkurang apabila kontraktor telah berpengalaman terkait penggunaan teknologi tinggi dan metode khusus tersebut. Namun, apabila teknologi dan metode tersebut baru pertama kali digunakan, tentu mengandung risiko yang tinggi karena masalah ketidakpastian.
Pada design yang kompleks, estimator akan mengalami kesulitan tinggi sedemikian hingga mengalami kendala dalam menghitung volume, tingkat produktifitas, unit cost yang terkait terhadap akurasi perhitungan.
Ukuran Proyek
Banyak referensi yang menyebutkan bahwa ukuran proyek juga mempengaruhi tingkat pembengkakan biaya. Hanya saja hasil penelitian yang ada justru memberikan hasil yang tidak konsisten dan kontradiktif. Satu sisi, semakin besar proyek akan menimbulkan kompleksitas yang semakin tinggi yang berarti semakin banyak ketidakpastian yang berdampak pada biaya. Namun di sisi yang lain, semakin besar proyek tentu disikapi dengan tingkat kehati-hatian yang lebih tinggi yang membuat banyak tindakan antisipatif dalam menjaga pembengkakan biaya tidak terjadi di proyek yang besar.
Kita simpulkan bahwa semakin besar proyek akan berpotensi menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya yang lebih besar. Sehingga perlu langkah-langkah antisipatif yang ekstra dalam menghadapi proyek yang besar.
Referensi: Faktor affecting contractor’s risk overburden, Burcu Akinci and Martin Fischer, Journal of Managment in Engineering, February 1998
Sumber artikel: manajemenproyekindonesia.com
Sekian postingan kali ini, semoga bisa berguna untuk kita semua. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain bisa membacanya juga. Untuk mengikuti perbaruan konten situs ini, silahkan berlangganan melalui notifikasi yang muncul saat mengakses situs ini. Sekian dan terima kasih.