Beranda Struktur Bangunan Sloof (Tie Beam) pada Struktur Bangunan

Sloof (Tie Beam) pada Struktur Bangunan

8424
0
BERBAGI
asdar.id menyediakan Member Premium Download untuk download file tanpa embel-embel iklan dan halaman, apa lagi harus menunggu timer yang begitu lama. Dengan berlangganan Member Premium Download, semua file dapat didownload dengan singkat langsung menuju ke sumbernya!, klik DISINI untuk DAFTAR :-) Untuk cara download file Member Free Download, bisa membaca Tutorial Download yang ada dibawah Timer (halaman Safelink) saat menekan tombol download.
Rekomendasi aplikasi hitung cepat RAB akurat dan otomatis, sangat mudah digunakan. Tinggal ganti dimensi, RAB Langsung Jadi. Jika anda seorang ahli sipil atau arsitek, rugi jika tidak punya filenya. Silahkan klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
sloof atau tie beam
sloof atau tie beam

Tie beam adalah bentuk lain dari sloof atau balok yang menumpu pada permukaan tanah. Tie beam digunakan untuk menghubungkan antara pile cap yang satu dengan pile cap yang lain.

Adapun beberapa fungsi tie beam adalah sebagai berikut:

  • Sebagai balok pengikat antar pile cap.
  • Meratakan gaya beban bangunan.
  • Sebagai balok penahan gaya reaksi tanah.
  • Bila ada penurunan tanah pada bagian bangunan, dengan adanya tie biem maka penurunan tanahnya akan sama.
  • Sebagai peningkatan kekakuan antar poer.

Sloof atau tie beam merupakan struktur bawah suatu bangunan

tie beamDikatakan struktur bawah karena letaknya di bawah permukaan tanah atau bersentuhan dengan tanah.

Sloof atau tie beam sama halnya dengan balok. Sloof atau tie beam adalah balok yang letaknya paling bawah dari semua balok pada sebuah struktur bangunan.

Sloof atau tie beam berfungsi untuk memikul beban dinding (sama halnya seperti balok) dan untuk mengikat pondasi satu sama lain agar tidak terjadi pergeseran dan meminimalisir penurunan pada pondasi.

Struktur tie beam biasanya terbuat dari beton bertulang

Pada bangunan rumah satu lantai (sederhana) ukurannya cukup dibuat 150 x 300 mm dengan tulangan pokok menggunakan 2D10 (atas dan bawah) dan sengkang diameter 8 mm dengan jarak 150 – 200 mm.

Sedangkan pada bangunan rumah 2 lantai yang menggunakan pondasi tiang pancang biasanya digunakan tulangan pokok dengan diameter yang lebih besar.

Berbeda dengan bekisting balok, bekisting sloof lebih mudah dibuat

Untuk yang menggantung seperti gambar di atas, cukup dengan membuat lantai kerja di bawahnya dan sisi kiri kanan disusun dinding batako (atau material yang lebih murah) setinggi sloof.

Sedangkan untuk yang menapak pada pondasi menerus seperti gambar di bawah, bekisting bisa dibuat dari papan atau multiplek pada ke dua sisi dindingnya.

Mendesain struktur ini gampang-gampang susah

Tie beam bisa dibuat menggantung seperti gambar di atas ataupun menumpu pada pondasi menerus seperti gambar di bawah.

tie beamPada bangunan yang relatif besar, penurunan pondasi harus diperhitungkan dalam menentukan penulangan struktur sloof ini.

Keberadaan struktur ini sama pentingnya dengan pondasi, dimana ia juga membantu mencegah penurunan pada pondasi.

Untuk bangunan yang relatif besar, sebaiknya menggunakan jasa perencana struktur dalam mendesainnya agar memperoleh hasil yang efektif dan efisien.

Sumber referensi: blog.nobelconsultant.com

Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai sloof (tie beam) pada struktur bangunan, semoga bisa bermanfaat untuk ilmu pengetahuan. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain bisa mendapatkan ilmunya, karena dengan berbagi maka sama dengan mendapat amal jariyah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama anda disini