Postingan kali ini akan membahas mengenai cara mudah menghitung plat lantai dua arah. Penulis rasa sudah banyak artikel yang membahas mengenai plat lantai beton bertulang dan prosedur perhitungannya. Tapi di sini penulis mau menyampaikan dengan cara yang menurut penulis lebih sederhana dan praktis.
Baiklah tidak usah memperpanjang mukadimah, penulis tidak perlu lagi menjelaskan apa itu plat lantai karena orang-orang yang membuka postingan ini pasti sudah mengetahuinya.
Cara Mudah Menghitung Plat Lantai Dua Arah
Berikut ini penulis sajikan contoh perhitungan dan langkah-langkah dalam perhitungannya:
Langkah 1: Tentukan Properti Material dan Dimensinya
Untuk mutu beton dan mutu baja kita sebagai perencana sendiri yang menentukan. Dimana untuk mutu beton plat diambil sama dengan mutu beton untuk balok. Pada contoh ini sebagai berikut:
- Mutu beton yang digunakan, fc’ = 25 Mpa
- Mutu baja yang digunakan, fy = 240 MPa (karena penulis menggunakan tulangan diameter 10 mm dimana fy untuk diameter ≤10 mm adalah 240 MPa)
- Dimensi plat lantai:
- ly, bentang terpanjang = 6000 mm
- lx, bentang pendek = 4000 mm
- Maka, K = ly/lx = 1.5 (jika ≤ 2.5 maka termasuk plat lantai 2 arah)
Langkah 2: Menentukan Tebal Plat
Ada rumus untuk menentukan tebal plat minimum untuk plat 2 arah, tapi kalau harus menghitung menggunakan rumus itu dulu justru memperlambat pekerjaan.
Biasanya sebagai structural engineer, kita sudah punya pengalaman dalam menentukan tebal plat. Caranya ialah ambil saja tebal plat yang umum digunakan, seperti 120 mm, 150 mm, 200 mm, dst
Dari situ kita periksa korelasinya dengan jumlah tulangan yang dihasilkan. Jika ternyata menggunakan plat tipis memperoleh tulangan yang boros, maka sebaiknya menambah sedikit tebal plat agar diperoleh hasil yang lebih optimal. Saran penulis ambil tebal plat minimum 120 mm.
Pada contoh ini penulis ambil ketebalan plat 120 mm, sehingga d (tinggi efektif) menjadi = 120 mm – 20 mm (cover) = 100 mm
Langkah 3: Pembebanan
Pembebanan plat lantai tergantung dari spesifikasi lantai dan peruntukan penggunaan lantai. Lantai dengan finishing acian dan finishing granit berbeda beratnya. Lantai untuk ruangan hunian atau ruangan meeting juga berbeda bebannya.
Sama hal dengan lainnya, untuk pembebanan yang bekerja pada lantai dibagi menjadi 2 yaitu beban mati dan beban hidup seperti penjelasan berikut:
- Beban mati / dead load yaitu berat sendiri lantai + berat spesi + finishing. Dengan tebal 120 mm, maka diperoleh berat sendiri sebesar = 2,4 kg/mm^3 x 120 mm = 288 kg/m^2
- Berat spesi + finishing biasanya diambil 100 ~ 125, ambil 125 kg/m^2
- Maka total beban mati / dead load adalah 413 kg/m^2
- Beban hidup/ live load disesuaikan dengan fungsi ruangan. Pada kasus ini penulis gunakan beban 250 kg/m^2 untuk lantai ruang kantor.
Langkah 4: Menentukan Koefisien Momen Pada Plat
Koefisien untuk plat 1 arah dan plat 2 arah adalah berbeda. Koefisien momen untuk plat 2 arah ditentukan berdasarkan tabel Momen di dalam plat persegi yang menumpu pada keempat tepinya akibat beban terbagi rata. Untuk tabelnya bisa Anda download disini.
Pada kasus ini penulis mengambil plat pada bentang tengah artinya menerus / terjepit elastis di keempat sisinya. Dengan nilai K = 1.5 dan dicocokkan ke tabel II maka diperoleh nilai x =
- Momen beban Mati / Dead load
- Mtx = 0.001 qlx^2 * x = 370 kgm
- Mly = Mty = 0.001 qlx^2 * x = 244 kgm
- Momen beban hidup / Live load
- Mtx = 0.001 qlx^2 * x = 224 kgm
- Mly = Mty = 0.001 qlx^2 * x = 148 kgm
- Mu = Momen perlu
- 1.2 MDL + 1.6 MLL (kombinasi pembebanan untuk plat lantai)
- Mutx = 802 kgm
- Muly = Mulx = 530 kgm
Langkah 5: Menentukan Luas Tulangan
- As perlu (luas tulangan yang dibutuhkan berdasarkan momen yang terjadi)
- Mutx = (Mu/10000)/(0.8 * fy * d) = 418 mm^2
- Muly = Mulx = (Mu/10000)/(0.8 * fy * d) = 276 mm^2
- As minimum (luas tulangan minimum sesuai persyaratan SNI)
- 0.0018 * b * d = 0.0018 * 1000 * 100 = 180 mm^2
- As maksimum (luas tulangan maksimum sesuai persyaratan SNI)
- Diperoleh 4032 mm^2, cari di SNI ya rumusnya!
- Jika digunakan tulangan diameter 10 mm (As’ = 78,54 mm^2), maka diperoleh:
- Tulangan searah x (bentang pendek) = 1000 / (As / As’) = 1000 / (318 / 78.54) = D10-188 mm
- Tulangan searah y (bentang panjang) = D10-284 mm
Kesimpulan
Biasanya untuk ukuran di lapangan dilakukan pembulatan ukuran untuk memudahkan pekerjaan, maka tulangan yang diperoleh menjadi:
- Tulangan searah x (bentang pendek) = D10-180 mm
- Tulangan searah y (bentang panjang) = D10-280 mm
Sumber referensi: blog.nobelconsultant.com
Sekian postingan kali ini mengenai cara mudah menghitung plat lantai dua arah, semoga bisa bermanfaat untuk rekan-rekan semua. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain bisa mendapat manfaatnya.