Halo, setelah sebelumnya kita sudah membahas mengenai Pengertian Tiang Pancang Tipe Franki, kali ini asdar blog akan membahas mengenai pelaksanaan tiang pancang franki secara rinci. Simak penjelasannya sampai selesai.
Untuk pembuatan pondasi dalam berbagai jenis bangunan seperti gedung bertingkat tinggi, jalan layang, jembatan, dan lain sebagainya, terdapat beberapa metode kerja yang dapat digunakan. Beberapa contohnya adalah tiang pancang, bore pile, franki pile, mini pile, dan sebagainya.
Pada kesempatan ini, kita akan secara khusus membahas mengenai metode kerja franki pile. Berikut adalah urutan langkah pelaksanaan dalam pengerjaan tiang pancang franki pile:
- pemasukan batu koral sebagai sumbat
- penumbukan sumbat dengan hammer
- penumbukan sumbat sampai tanah keras
- pembuatan bulb beton (enlarge base)
- pemasukan keranjang besi
- pengecoran beton
- pekerjaan selesai
Metode Pelaksanaan Tiang Pancang Franki Piles
Metode Pelaksanaan Tiang Pancang Franki Piles adalah sebagai berikut:
1. Pemasukan Batu Koral sebagai Sumbat
Pipa baja dengan ujung bawah terbuka ditempatkan di atas tanah secara tepat pada titik (patok) tiang. Batu koral kemudian dimasukkan ke dalam pipa yang kosong menggunakan alat bernama “skip” dengan ketinggian sekitar 0,6 – 1,0 meter di dalam pipa. Koral tersebut dikompaksi dengan menggunakan palu atau drop hammer di dalam pipa untuk membentuk suatu sumbat pada ujung pipa. Palu penumbuk (drop hammer) memiliki berat sekitar 3,2 ton.
2. Penumbukan Sumbat dengan Hammer
Pemancangan pipa besi dilakukan dengan memadatkan sumbat koral pada ujung pipa untuk mencapai kedalaman yang diinginkan. Kedalaman pemancangan ditetapkan berdasarkan data dari penyelidikan tanah dan kalendering di setiap titik. Proses pemancangan dihentikan jika penurunan pipa tidak melebihi 30 mm dalam 10 pukulan, dengan tinggi jatuh palu sekitar 1,20 meter per pukulan.
3. Penumbukan Sumbat Sampai Tanah Keras
Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan, pipa diamankan dengan sling dan sumbat koral yang berada di dalam pipa dipukul hingga dilepaskan dan keluar dari pipa. Kemudian, beton kering dituangkan secara bertahap ke dalam pipa untuk membentuk pembesaran (bulb) atau enlarged base.
4. Pembuatan Bulb Beton (Enlarge Base)
Volume beton yang digunakan untuk pembuatan bulb disesuaikan dengan kekerasan tanah dan biasanya berkisar antara 0,14 m3 (satu skip) hingga 0,84 m3 (enam skip). Jumlah pukulan pada satu skip (0,14 m3) beton terakhir harus minimal 40 kali dengan tinggi jatuh palu setidaknya 4,8 meter, atau mencapai energi yang sama.
5. Pemasukan Keranjang Besi
Keranjang besi terdiri dari 6 batang utama dengan diameter 22 mm yang dililit spiral dengan batang penghubung diameter 8 mm dan jarak antara lilitan sebesar 20 cm untuk seluruh panjang tiang Franki. Keranjang besi ini kemudian dimasukkan ke dalam pipa dan berfungsi sebagai pembesian untuk tiang pondasi. Panjang keranjang besi dibuat sejajar dengan panjang tiang itu sendiri, dengan tambahan sekitar 0,90 meter untuk masuk ke dalam poer. Untuk penyambungan, besi utama tumpang tindih (overlapping) sekitar ± 90 cm. Pada ujung keranjang besi dan di titik sambungan, diperkuat untuk memberikan kekuatan yang lebih baik.
6. Pengecoran Beton
Tiang Franki dibuat dengan menuangkan beton secara bertahap ke dalam pipa sambil melakukan pemadatan, sementara pipa secara perlahan dicabut. Beton yang digunakan dalam pengecoran memiliki mutu K-225 dan faktor air semen tidak melebihi 0,40, dengan slump berkisar antara 0 hingga 2,50 cm. Pengecoran beton diakhiri dengan penambahan setinggi sekitar 30 cm hingga 50 cm agar beton mencapai ketinggian yang diinginkan dengan baik dan keras.
7. Pekerjaan Tiang Franki Selesai
Susunan campuran beton yang berdasarkan volume untuk tiang Franki adalah 1 : 2¼ : 3¼.
Untuk tiang Franki yang selesai dilaksanakan, berikut adalah jumlah bahan beton yang dibutuhkan per meter kubik:
- Semen: 345,00 Kg
- Pasir: 0,62 m3
- Split 2/3: 0,90 m3
- Air: 134,00 liter
Untuk memastikan bahwa tiang Franki dapat menahan beban kerja sebesar 130 ton, perlu dilakukan perhitungan dan analisis struktural yang lebih detail. Faktor-faktor seperti dimensi dan konfigurasi tiang, kondisi tanah, serta spesifikasi material harus diperhitungkan secara komprehensif oleh seorang insinyur struktur terkait.
Begitulah urutan pelaksanaan pekerjaan tiang pancang franki piles, jangan lupa share ke teman-teman lainnya. Terima kasih telah membaca artikel ini dan semoga bermanfaat.