Beranda Struktur Jalan Struktur Perkerasan Jalur Rel Kereta Api

Struktur Perkerasan Jalur Rel Kereta Api

1692
0
BERBAGI
asdar.id menyediakan Member Premium Download untuk download file tanpa embel-embel iklan dan halaman, apa lagi harus menunggu timer yang begitu lama. Dengan berlangganan Member Premium Download, semua file dapat didownload dengan singkat langsung menuju ke sumbernya!, klik DISINI untuk DAFTAR :-) Untuk cara download file Member Free Download, bisa membaca Tutorial Download yang ada dibawah Timer (halaman Safelink) saat menekan tombol download.
Rekomendasi aplikasi hitung cepat RAB akurat dan otomatis, sangat mudah digunakan. Tinggal ganti dimensi, RAB Langsung Jadi. Jika anda seorang ahli sipil atau arsitek, rugi jika tidak punya filenya. Silahkan klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
struktur jalur rel kereta api
struktur jalur rel kereta api

Salah satu moda transportasi yang paling mudah dijumpai di Jawa adalah kereta api. Selain memberikan kecepatan yang lebih tinggi, kereta api juga menawarkan harga yang lebih terjangkau dan kenyamanan yang melebihi moda transportasi darat lainnya. Tidak mengherankan jika banyak masyarakat yang memilih jenis transportasi ini.

Guna memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah tengah melakukan ekspansi jaringan jalur kereta api ke berbagai daerah, termasuk di luar Jawa.

Salah satu cara untuk memperluas jaringan transportasi kereta api adalah melalui pembangunan infrastruktur utamanya, yaitu jalur rel kereta api.

Pembangunan jalur rel kereta api memiliki perbedaan dengan pembangunan jalan pada umumnya. Sementara struktur jalan raya menggunakan material pokok berupa aspal, jalur rel kereta api menggunakan rel sebagai komponen utamanya.

Struktur Perkerasan Jalur Rel Kereta Api

Berikut adalah urutan struktur jalur rel kereta api:

1. Timbunan Tanah

Untuk memenuhi syarat agar jalur kereta api tidak memiliki tingkat kelandaian lebih dari 25 permil, konstruksi jalur rel kereta api memerlukan timbunan tanah atau galian tanah.

Lapisan timbunan tanah ini harus memiliki tingkat kepadatan yang memenuhi persyaratan, dengan tinggi timbunan yang disesuaikan dengan elevasi rencana top rail.

Biasanya, kemiringan timbunan tanah menggunakan perbandingan 1:1,5 atau 1:2 tergantung pada desainnya. Setiap ketinggian 5 m, diberikan bordes datar dengan lebar 1-2 m.

2. Subbalas

Subbalas, juga dikenal sebagai lapis pondasi bawah (LPB), merupakan lapisan di bawah balas yang terdiri dari material batu pecah sesuai dengan komposisi yang ditentukan dalam Jobmix. Fungsi utama subbalas adalah mengurangi tekanan dari balas dan menyalurkannya ke subgrade. Selain itu, subbalas juga berfungsi sebagai filter dan harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengalirkan air.

Tebal minimum subbalas yang direkomendasikan adalah 150 mm.

3. Balas

Balas, juga dikenal sebagai lapis pondasi atas, merupakan lapisan di atas subbalas yang terdiri dari campuran batu pecah. Balas ditempatkan di atas subbalas dan berkontak langsung dengan bantalan (sleeper).

Fungsi utama dari balas adalah menahan dan menyalurkan beban dari kereta melalui rel dan bantalan. Balas bertindak sebagai lapisan penyebar beban yang merata serta membantu dalam menyerap kejutan dan getaran yang dihasilkan oleh pergerakan kereta api.

Komposisi material batu pecah yang digunakan untuk balas harus keras, bersudut tajam, tahan lama, dan memiliki ketahanan aus yang baik.

4. Bantalan (Sleeper)

Bantalan merupakan struktur penopang rel yang saat ini umumnya menggunakan struktur beton. Perbedaannya dengan masa lampau adalah bahwa pada masa lampau bantalan umumnya terbuat dari kayu.

Bantalan dipasang secara melintang di atas balas dengan jarak sekitar 0,6 m antara bantalan satu dengan yang lainnya.

Mutu beton yang digunakan untuk bantalan umumnya cukup tinggi, dengan tingkat kekuatan antara k350 atau k400. Di dalam bantalan juga diberikan tulangan prategang (pre-tensioned) untuk meningkatkan kekuatan dan stabilitasnya. Struktur bantalan ini juga dikenal sebagai pre-tension concrete sleeper.

5. Rel (Rail)

Rel merupakan salah satu komponen utama dalam jalan rel kereta api yang berfungsi sebagai jalur lintasan bagi gerbong dan kereta. Rel terbuat dari material baja yang kuat dan tahan lama. Rel ditempatkan secara langsung di atas bantalan dan diikat dengan penambat rel.

Di Indonesia, lebar rel yang umum digunakan adalah 1067 mm (lebar rel kapur) dan 1435 mm (lebar rel standar).

Penting untuk dicatat bahwa terdapat berbagai tipe jalur kereta api, seperti MRT, LRT, dan kereta cepat lainnya, yang mungkin tidak menggunakan balas dan subbalas dalam struktur perkerasannya. Struktur jalur kereta api dapat bervariasi tergantung pada jenis dan kebutuhan sistem transportasi kereta api yang spesifik.

Demikian artikel singkat ini mengenai Struktur Perkerasan Jalur Rel Kereta Api, semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca. Jangan lupa share artikel ini jika dirasa bermanfaat dan berlangganan blog ini untuk mendapatkan artikel terbaru lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama anda disini