Beranda Manajemen Proyek CAR Diurus Bagian Administrasi?

CAR Diurus Bagian Administrasi?

1001
0
BERBAGI
asdar.id menyediakan Member Premium Download untuk download file tanpa embel-embel iklan dan halaman, apa lagi harus menunggu timer yang begitu lama. Dengan berlangganan Member Premium Download, semua file dapat didownload dengan singkat langsung menuju ke sumbernya!, klik DISINI untuk DAFTAR :-) Untuk cara download file Member Free Download, bisa membaca Tutorial Download yang ada dibawah Timer (halaman Safelink) saat menekan tombol download.
Rekomendasi aplikasi hitung cepat RAB akurat dan otomatis, sangat mudah digunakan. Tinggal ganti dimensi, RAB Langsung Jadi. Jika anda seorang ahli sipil atau arsitek, rugi jika tidak punya filenya. Silahkan klik DISINI untuk mendapatkan Filenya.
Contractor All Risk
Contractor All Risk

CAR atau Contractor All Risk seringkali diurus oleh bidang Administrasi di dalam organisasi Kontraktor. Mungkin tanggung sekalian mengurusi Asuransi lainnya seperti Jamsostek. CAR itu kaya akan konten teknis, risiko, dan kontrak. Apakah tepat jika diurus oleh bagian Administrasi?

Mungkin ini adalah fenomena “salah urus” yang masih terjadi hingga saat ini. Banyak kontraktor yang berfikir bahwa CAR adalah urusan bagian Administrasi. Setidaknya itulah mindset yang ada. CAR hanya dilihat sebagai attribut/syarat untuk melaksanakan proyek.

Kita ketahui bahwa pekerjaan konstruksi merupakan pekerjaan yang memiliki risiko yang tinggi atas kegagalan konstruksi, kecelakaan, kerusakan bangunan sekitar dan risiko lainnya. Risiko-risiko tersebut terlalu besar untuk ditanggung oleh kontraktor apabila terjadi. Sehingga risiko tersebut perlu ditransfer. CAR adalah media untuk mentransfer risiko kontraktor tersebut. Sebagai media tempat mentransfer risiko yang besar bagi kontraktor, tentu saja perlu dilakukan komunikasi yang baik antar pihak. Hal ini penting terutama dalam hal pihak asuransi dalam melakukan risk assesment.

Perlu diketahui, bahwa komunikasi dalam proses risk assesment yang dilakukan oleh pihak asuransi, seringkali akan diperlukan informasi seputar jenis dan lingkup pekerjaan, metode pelaksanaan, kondisi lingkungan sekitar, dan beberapa informasi penting terkait risk assessment. Materi informasi tersebut cenderung berada di wilayah teknis.

Jika proses komunikasi berjalan baik dan data dianggap memadai, maka pihak asuransi akan lebih yakin terhadap persepsi risiko yang ada. Sedemikian hingga, proses negosiasi rate CAR akan lebih mudah. Bahkan dengan memahami proses bisnis dunia asuransi CAR, bahkan kontraktor dapat menegosiasikan suatu risiko yang berbeda persepsi dengan pihak asuransi.

Contoh pihak asuransi menganggap risiko getaran akibat pancang terlalu besar. sehingga rate asuransi menjadi tinggi. Namun oleh kontraktor berdasarkan pengalaman risiko tersebut kecil karena melihat kondisi tanah yang berpasir dan kedalaman pancang yang tidak terlalu dalam. Maka dalam hal ini kontraktor bisa saja minta agar risiko getaran pancang dikeluarkan dari polis dan rate harga CAR menjadi turun. Ini adalah salah satu dampak positif atas ketepatan kepengurusan dan kelancaran komunikasi.

Berdasarkan penjelasan tadi, urusan CAR harus berada di bagian teknis bukan di administrasi. Bahkan jika perlu maka urusan CAR dipegang langsung oleh project manager yang dibantu oleh bagian teknik. Hal ini mengingat bahwa sebagian besar risiko konstruksi ditransfer ke CAR. Sehingga peran Projcet Manager menjadi penting dalam proses tranfer risiko tersebut.

Sekian postingan kali ini, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa share artikel ini ke sosial media agar yang lain bisa mendapatkan manfaatnya. Untuk mengikuti perbaruan konten situs ini, silahkan berlangganan melalui notifikasi yang muncul saat mengakes situs ini. Sekian dan terima kasih atas kunjungannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama anda disini