Postingan kali ini darsitek ingin membagikan beberapa informasi untuk kalian mengenai 10 Tempat Wisata Yang Nanti Akan Hilang Dari Muka Bumi. Bumi adalah rumah bagi situs alam yang sangat indah, sayangnya karena perubahan cuaca yang dan kecerobohan manusia beberapa situs alam terancam akan hilang dalam 100 tahun kedepan atau bahkan bisa lebih cepat. Tempat-tempat wisata dan bersejarah juga terancam hilang dari bumi, jika anda berminat berlibur ke luar negeri lebih baik anda mempertimbangkan tempat ini.
Menurut prediksi para ilmuwan, tempat-tempat ini akan menghilang dari permukaan bumi seiring berjalannya waktu. Berikut ini adalah 10 tempat wisata yang diprediksi akan hilang dari peradaban untuk selama-lamanya.
Kepulauan Maladewa
Kepulauan yang terletak 595 km dari barat daya India itu hingga saat ini dikenal dengan negara terendah di dunia. Deretan tinggi di Maladewa hanya sekitar 2,4 m diatas permukaan laut, sementara deretan terendahnya hanya sekitar 1,5 m diatas permukaan laut. Para ilmuwan memprediksi bila tidak lama lagi global warming akan membuat Maladewa lenyap. Global warming membuat es di kedua kutub bumi meleleh dan menaikkan tinggi air laut sekitar 3 mm setiap tahunnya, hal ini terutama disebabkan oleh mencairnya lapisan es dibagian barat dan timur antartika atau kutub selatan.
Dari fakta itulah, ilmuwan dari IPCC memperkirakan bila diakhir abad 21 atau kurang lebih dari 100 tahun lagi ketinggian air laut akan meningkat 1 m lebih. Tentu ini kabar buruk untuk kepulauan Maladewa yang tinggi daratannya hanya 1 sampai 2 meteran. Kepulauan Maladewa yang kita kenal sekarang mungkin akan lenyap tenggelam dibawah air saat air laut naik 1 m lebih.
Hutan Madagaskar
Sebagian besar Madagaskar sekarang masih berupa hutan belantara. Bagi dunia luar, masih ada beberapa daerah yang belum dimanfaatkan, sebanyak 90% mikro organisme tetap yang tumbuh disini tidak pernah ditemui dibelahan dunia lainnya dan juga ekosistem hutan berupa pepohonan yang unik dan binatang-binatang langka tak akan anda temukan ditempat lain. Namun, hutan Madagaskar diprediksi hanya mampu bertahan hingga tahun 2025 karena banyak pembakaran dan penebangan. Hal ini tentu sangat disayangkan karena banyaknya spesies hewan langka dan unik dipulau itu yang kemungkinan akan punah sebelum berhasil diteliti dan diselamatkan.
Great Barrier Reef, Australia
The Great Barrier Reef di Australia ini memiliki pemandangan bawah laut yang luar biasa indah. Namun, naiknya air laut akibat pemanasan global dalam 20 tahun akan menenggelamkan gugusan karang ajaib ini. Charlie Veron, mantan kepala peneliti di Australian Istitute of Marine Science mengatakan pada The Times, tidak ada harapan Great Barrier Reef akan lenyap 20 tahun lagi atau lebih. Karbon dioksida menyentuh level seperti yang diprediksi antara tahun 2030 dan 2060 dan seluruh karang akan lenyap. Hal ini didukung para peneliti karang dan juga semua organisasi terkait lainnya. Sebagaimana yang dikutip dari perkataan Charlie Veron dalam wawancara eksklusifnya jika cuaca naik dari 1 derajat saja dari batas normal, rumput laut dan karang akan mulai sekarat dan sulit bertahan hidup.
Kuil Bagan, Myanmar
Salah satu modal indah dan mulia dari kekaisaran pertama Myanmar, kuil Bagan sekarang berukuran 42 km2. Wilayah yang dihiasi dengan ribuan pagoda kuno, stupa, kuil, aula pentapisan, dan monumen. Kuil bagan adalah salah satu situs arkeologi terkaya di Asia Tenggara dengan monumen 2.230 masih berdiri, tetapi ada sekitar 1.000 yang sudah menjadi reruntuhan. Pada awalnya ada sekitar 4.500, sebanyak 600 menghilang terbawa banjir selama musim hujan. Pada tahun 1995 lalu hingga tahun 2008, lokasi ini direnovasi besar-besaran oleh pemerintah Myanmar. Tetapi karena ramainya wisatawan yang memanjat ke kuil dan pagoda membuat bangunan kuno ini lama kelamaan memburuk kondisinya.
Salju Kilimanjaro, Tanzania
Gunung Kilimanjaro mempunyai ketinggian sekitar 5.895 m diatas permukaan laut. Gunung ini juga merupakan titik tertinggi di Afrika. Dengan ketinggian seperti itu, puncak Kilimanjaro selalu ditutupi oleh salju yang abadi. Namun, para peneliti memprediksikan bahwa salju yang ada digunung Kilimanjaro akan hilang dalam periode 20 tahun kedepan. Perkiraan tersebut tentu mempunyai berbagai alasan ilmiah menurut penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari National Academy of Sciences.
Mereka memprediksikan dalam waktu beberapa tahun kedepan tepatnya sekitar tahun 2022 salju yang ada digunung Kilimanjaro dijamin akan hilang. Para ilmuwan telah menemukan bahwa 85% es yang menutupi gunung menawan ini terus mencair dari tahun ke tahun. Lebih dari seperempat es yang menutupi gunung ini sudah mencair pada awal tahun 2000-an. Beberapa orang ahli memprediksi gletser legendaris Tanzania ini akan hilang sepenuhnya dalam 2 dekade mendatang.
Pulau Culebra, Puerta Rico
Pulau wisata yang ada di Puerta Rico ini merupakan target latihan tembak dan bom tantara Amerika Serikat. Tentunya hal ini mempengaruhi tanaman dan binatang yang hidup dipulau tersebut. Sejak tahun 1975, pulau itu di alih fungsikan menjadi pulau wisata yang tidak lagi menjadi tempat latihan militer Amerika Serikat. Kawasan ini menjadi sebuah resort pantai yang menakjubkan di Amerika Latin, akses yang cukup sulit membuat pantai ini semakin menarik. Akan tetapi, nyatanya banyak wisatawan lebih menimbulkan dampak buruk bagi ekologi di pulau ini. Seluruh ekosistem pulau sekarang terancam punah.
Nuuk, Greenland
Kota Nuuk adalah ibu kota Greenland. Greenland sendiri memiliki penduduk sekitar 60 ribu jiwa. Tetapi karena sekitar 85% lahannya ditutupi oleh es, sebagian besar wilayah pulau ini tetap tak berpenghuni. Sekitar seperempat dari penduduknya tinggal di Nuuk, kebanyakan orang tinggal disepanjang pantai. Para ahli memperkirakan pada tahun 2100 nanti semua es di kepulauan Greenland akan mencair.
Nuuk sendiri yang merupakan pemukiman terpadar dari Greenland akan sangat terancam karena lokasinya yang berada di pesisir. Belum lagi, tempat yang penuh salju dan beruang kutub itu mempunyai tambang permata yang mengharuskan adanya pembangunan penambangan di daerah tersebut.
Danau Nikaragua
Danau Nikaragua adalah satu-satunya tempat hidup hiu air tawar. Dulu, Nikaragua pernah menjadi pilihan utama Spanyol, Perancis, Inggris, dan Amerika untuk membangun kanal atau terusan antar laut yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik melalui sungai Sanjuan. Danau Nikaragua dan bagian sempit tanah genting Rivas. Tetapi, senator lebih memilih Panama dibanding Nikaragua, karena di Nikaragua lebih banyak resikonya dengan banyaknya gunung berapi aktif. Namun sangat disesali, karena pada tahun 2014 lalu pemerintah menyetujui pembangunan kanal Nikaragua yang menghubungkan Pasifik dan Atlantik. Proyek ini akan menghilangkan lebih dari setengah juta hektar hutan hujan dan rawa-rawa ditempat itu.
Easter Island, Chile
Secara geografis, Easter Island atau yang biasa disebut dengan pulau paskah adalah sebuah pulau di Chile di sebelah tenggara Samudra Pasifik, bagian paling tenggara segitiga Polinesia. Yang sangat dikenal disana ada 887 patung-patung monumental. Patung ini di sebut Moai yang diciptakan pada masa awal Rapa Nui. Namun saat ini situs tersebut sedang mengalami masa-masa sulit, hampir diseluruh pulau Paskah banyak Moai kembali pada proses penciptaan awal. Kondisi Moai memburuk, kembali ke ukiran batu polos, batu vulkanik Moai tunduk pada proses pelapukan alam. Besarnya arus wisatawan yang datang ke pulau Paskah saat ini meninggalkan masalah berupa timbunan sampah dan kerusakan patung-patung. Selain itu, ekologi di pulau tersebut juga makin lama makin rusak.
Tembok Besar China
Selama berabad-abad tembok raksasa China dikenal sebagai bangunan yang perkasa, tak pernah hancur oleh serangan musuh dari negeri Tiongkok dan juga tak pernah termakan zaman. Tetapi predikat itu mungkin akan sirna saat ini, sebab sebagian besar bagian tembok raksasa China ini mulai rusak. Hampir 2/3 batuan tembok sudah tidak sempurna. Salah satu keajaiban dunia ini pun terancam hancur total. Menurut penuturan seorang aktivis di China, Great Wall Society seperti yang dimuat di Daily Mail, hampir 2/3 telah rusak atau hancur.
Ia menjelaskan kerusakan tembok raksasa China itu lantaran ulah petani yang memperluas lahan garapannya didekat bangunan tersebut sehingga membuat tembok itu terkikis. Beberapa warga menggunakan bagian tembok raksasa China itu sebagai taman bermain, bahkan ada juga yang mengambil beberapa bagian untuk membangun rumah dan jalan. Selain itu, banyak wisatawan nakal yang mengambil batu bagian tembok untuk dijadikan sovenir. Dikabarkan 22% atau sekitar 2.000 km batu dari tembok China sudah menghilang.
Sekian artikel kali ini mengenai 10 Tempat Wisata Yang Nanti Akan Hilang Dari Muka Bumi, mudah-mudahan bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk anda. Untuk selalu mengikuti perbaruan situs ini, jangan lupa subscribe halaman darsitek di Facebook, atau bagikan artikel ini ke yang lain agar bisa bermanfaat, terimakasih.